Pengertian dan Contoh Business Model Canvas
Donabisnis.com – Contoh business model canvas (BMC) dan cara membuatnya lengkap. Business Model Canvas (BMC) merupakan satu kerangka kerja yang biasa dikenal orang untuk mendefinisikan model bisnis startup. BMC bertujuan untuk menjelaskan, menilai, menggambarkan, dan mengubah mode bisnis.
Tujuan dari itu adalah untuk membuat kinerja yang dimiliki oleh startup akan menjadi lebih optimal. Model bisnis jenis ini bisa diaplikasikan di seluruh jenis startup tanpa ada batasan pada sektor usahanya.
Unyuk lebih jelasnya, di bawah ini kami akan menjelaskan pengertian dan definisi tentang business model canvas. Selain itu kami juga akan menjelaskan manfaat, fungsi, tujuan, elemen, contoh, dan link download template business model canvas.
Pengertian Business Model Canvas
Sebelum masuk ke contoh business model canvas, alangkah baiknya ketahui pengertiannya terlebih dahulu. Ada dua pengertian business model canvas, yakni secaara umum dan menurut pendapat para ahli. Selengkapnya bisa disimak di bawah berikut ini,
Pengertian Business Model Canvas Secara Umum
Business Model Canvas adalah suatu strategi manajemen yang digunakan untuk merancang perencanaan bisnis perusahaan berdasarkan proposisi nilai perusahaan, produk, infrastruktur, pelanggan, dan keuangan. Pertama kali diciptakan oleh Alexander Osterwalder pada tahun 2005, Business Model Canvas menjadi salah satu strategi manajemen yang populer di kalangan bisnis dan sering dipelajari di Universitas. Kepopuleran tersebut dikarenakan tampilan Business Model Canvas yang sederhana dan mudah dipahami.
Pengertian Business Model Canvas Menurut Para Ahli
Berikut adalah beberapa pengertian business model canvas menurut para ahli.
1. Sterwalder dan Pigneur
Menurut sterwalder & Pigneur (2010). Business model canvas dengan menggunakan metode kanvas akan memudahkan pmebisnis untuk membangun dan mengembangkan bisnis atau perusahaan yang dijalankan.
2. Osterwalder
Business Model Canvas (BMC) menurut (Osterwalder, 2012) adalah salah satu alat strategi yang digunakan untuk mendeskripsikan sebuah model bisnis dan menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai.
Manfaat Business Model Canvas
Dengan menggunakan business model canvas, maka pebisnis bisa mendapatkan manfaat-manfaat sebagai berikut.
1. Fokus
Manfaat dari penggunaan business model canvas adalah kompilasi model bisnis menjadi lebih fokus. Hal ini karena indikator tersebut jelas diperlukan untuk mengompilasi model bisnis. Indikator yang dimaksud adalah elemen-elemen business model canvas.
2. Fleksibel
Dalam hal ini, BMC memiliki sifat fleksibel, karena mudah untuk dimodifikasi bahkan dengan tampilan penuh dari model bisnis.
3. Transparansi
Business model canvas bisa digunakan untuk mengomunikasikan model bisnis perusahaan yang bisa dibuat oleh wirausahawan kepada orang lain.
Elemen Business Model Canvas
Business model canvas memiliki beberapa elemen yang perlu diketahui, berikut adalah penjelasan lengkapnya.
1. Customer Segment
Berdasarkan apa yang disampaikan oleh Osterwalder dan Pigneur (2010 : 20), bahwa:
“Customer segment adalah suatu group orang atau organisasi yang berbeda – beda yang ditargetkan untuk dicapai dan dilayani oleh suatu perusahaan.”
Segmen pelanggan merupakan suatu grup atau organisasi yagn bisa dijangkau dan dilayani, alias mereka adalah objek pasar bisnis Anda. Dalam hal ini masing-masing pasar memiliki pelanggan yagn berebda dalam bertransaksi sesuai keinginan, sumber daya, lokasi, dan formalitas.
Karena tiap tiap costumer membawa keperluan dan terhitung keinginan yang berbeda–beda, maka tiap tiap costumer adalah pasar potensial tersendiri. Dengan demikian alangkah lebih baiknya di dalam mendesain program pemasarannya berbeda–beda bagi tiap tiap segmen konsumen tersebut.
Untuk lebih memudahkan kamu di dalam melakukan pengisian pada blok elemen costumer segment ini, terkandung lebih dari satu pertanyaan yang bisa saja sanggup menunjang kamu, yaitu sebagai berikut.
- Siapa obyek pelanggan/obyek pasar/costumer kamu?
- Seperti apa deskripsi dari orang atau organisasi yang dambakan kamu bantu pecahkan masalahnya?
- Bagaimana karakteristik obyek kamu?
- Apa yang jadi masalah utama bagi mereka?
- Bagaimana tingkat ekonomi mereka?
- Dimana mereka tinggal?
- Apa yang mereka pikirkan?
- Apa yang mereka rasakan?
- Apa yang mereka lakukan?
- Dan lain sebagainya.
Hal yang paling mutlak di sini dan yang jadi kunci adalah seberapa bisa kamu mengenali obyek pelanggan kamu. Semakin kamu mengenali obyek pelanggan kamu, maka kamu dapat makin lama ringan di dalam menyusun elemen blok costumer segment ini.
2. Value Propositions
Berdasarkan apa yang disampaikan oleh Osterwalder dan Pigneur (2010 : 22), bahwa:
“Value propositions adalah sebagai kumpulan product dan jasa yang memberi tambahan nilai untuk segment pelanggan yang spesifik.”
Dengan kata lain value propositions ini adalah alasan yang melatarbelakangi kenapa pelanggan selalu bertahan kepada sebuah product atau lebih-lebih berganti ke product lainnya.
Value propositions bisa dikatakan sebagai alasan yang melatarbelakangi alasan pelanggan selalu bertahan pada sebuah produk dan enggan berganti ke yagn lain. Value propositions sama seperti penawaran pasar yang sudah ada, namun dilengkapi dengan fitur dan atribut tambahan sehingga lebih menarik.
Untuk memudahkan kamu di dalam isikan pada blok elemen value propositions ini, terkandung lebih dari satu pertanyaan yang bisa saja sanggup membantu, yaitu sebagai berikut.
- Solusi seperti apa yang dapat kamu menawarkan kepada obyek pasar kamu?
- Apa yang jadi berlebihan dari solusi yang kamu tawarkan?
- Apa saja yang dapat obyek pasar kamu dapatkan dari solusi yang kamu tawarkan?
- Dan lain sebagainya.
Value proposition ini terdiri dari lebih dari satu macam yaitu.
- Innovation
- Performance
- Customization
- Convenience
- Design
- Brand
- Price
- Cost reduction
- Access
- Conformity
3. Channels
Berdasarkan apa yang disampaikan oleh Osterwalder dan Pigneur (2010 : 26), bahwa:
“Channels adalah bagaimana perusahaan berkomunikasi bersama dengan dan menjangkau segment pelanggan mereka untuk mengemukakan value proposition perusahaan.”
Dengan kata lain, Anda cukup mengisikan blok channel elemen tersebut sesuai langkah Anda dalam mengemukakan value propositions kepada para pelanggan. Ada tiga tipe channel yangbsia digunakan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, yakni sebagai berikut.
- Saluran komunikasi
- Saluran pemasaran
- Saluran distribusi
Dalam hal ini channels membawa lebih dari satu fungsi, yaitu sebagai berikut.
- Meningkatkan kesadaran (awareness) costumer pada suatu product baik barang dan atau jasa yang di tawarkan oleh perusahaan.
- Membantu para costumer di dalam melakukan evaluasi pada value proposition dari perusahaan.
- Memberikan layanan kepada costumer untuk belanja product tertentu.
- Membantu di dalam mengemukakan value proposition untuk konsumen.
- Memberikan pertolongan kepada costumer pada sementara sesudah pembelian.
4. Customer Relationships
Elemen business model canvas sesudah itu adalah costumer relationships. Berdasarkan apa yang disampaikan oleh Osterwalder dan Pigneur (2010 : 28), bahwa:
Customer relationships adalah type relasi yang ditentukan oleh perusahaan bersama dengan segment pelanggan yang spesifik.
Motivasi yang melatarbelakangi hubungan dengan pelanggan ini antara lain akuisisi dan retensi pelanggan. Setelah itu juga ada tingkatan penjualan yang terjadi. Dalam hal ini sebaiknya perusahaan mempertimbangkan tipe hubungan yang bisa dijalin dengan konsumen.
Osterwalder dan Pigneur (2010 : 29) membagi costumer relationships jadi lebih dari satu kategori yang berdampingan bersama dengan tiap tiap costumer segment, yaitu.
Personal Assistance
Personal assistance atau relasi antar manusia. Pola hubungan ini diperoleh dari hubungan antar individu. Dalam hal ini pelanggan sanggup melakukan komunikasi dengan wakil dari perusahaan secara segera sepanjang sistem pembelian maupun sesudah pembelian. Pola ini kerap dijalankan melalui media sosial, call center, email, dan media lainnya.
Dedicated Personal Assistance
Dedicated personal assistance adalah pola hubungan yang nyaris sama dengan personal assistance dapat tetapi lebih mendalam dan intensif. Dalam hal ini pihak perusahaan dapat memberi tambahan perlakuan yang istimewa atau khusus kepada para pelanggan.
Artinya, melibatkan representatif perusahaan secara khusus untuk tiap-tiap pelanggan individu untuk relasi yang lebih di dalam dan beruntung jangka panjang. Pada kebanyakan perusahaan dapat menunjuk seorang wakil perusahaan untuk memberi tambahan pelayanan kepada pelanggan tertentu.
Self Service
Dalam pola hubungan ini pihak perusahaan tidak melakukan komunikasi secara langsung atau personal kepada para pelanggannya. Perusahaan akan menyediakan beraneka fitur untuk menunjang pelanggan agar bisa mencukupi kebutuhannya. Contohnya seperti yang terkandung di dalam sistem perusahaan retail saat ini.
Pelanggan sanggup melacak produk yang mereka inginkan, memilih keranjang belanja, dan merampungkan sistem belanja dengan membayar menggunakan metode pembayaran bermacam-macam.
Automated Service
Dalam pola phubungan automated service ini perusahaan tidak melakukan komunikasi secara langsung dengan para pelanggan, akan tetapi menyediakan beraneka fitur penunjang secara otomatis. Pola hubungan ini merupakan perpaduan pada personal assistance dan self service.
Contohnya seperti profile privat di dalam dunia online yang sanggup memberi tambahan akses pelayanan yang customized ke tiap-tiap pelanggan seandainya panduan film atau buku yang cocok dengan karakteristik pelanggan tersebut.
Communities
Kebanyakan perusahaan kerap mengenakan komunitas untuk lebih mendekatkan diri bersama dengan para pelanggan dan memberi tambahan layanan kepada pelanggan yang jadi anggota komunitas. Dengan ada komunitas secara online maupun offline para pelanggan sanggup bertukar informasi dan saling berbagi satu sama lain.
Co Creation
Co creation ini adalah transformasi dari relasi pelanggan vendor untuk menciptakan sebuah nilai bersama dengan pelanggan. Dengan kata lain perusahaan melibatkan pelanggan untuk menciptakan nilai bagi perusahaan itu sendiri.
Misalnya seperti YouTube yang meraih beraneka konten video dari pelanggannya untuk mengkonsumsi publik.
5. Revenue Streams
Elemen business model canvas yang berikutnya adalah revenue streams. Berdasarkan apa yang disampaikan oleh Osterwalder dan Pigneur (2010 : 30), bahwa:
“Revenue streams adalah suatu kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan di dalam menghasilkan duit dari tiap tiap costumer segment.”
Dapat dimisalkan jika kepuasan pelanggan dan menjadi jantung dari model bisnis, maka revenue streams adalah pembuluh arterinya. Artinya, revenue streams tidak disimpulkan sebagai keuntungan yang diperoleh oleh peruashaan.
Karena keuntungan itu berasal dari penghasilan dikurangi dengan beraneka biaya yang dikeluarkan. Akan tetapi nilai yang didapat adalah apa yang sanggup dipakai oleh perusahaan sehingga pelanggan berkenan untuk membayarnya.
Terdapat lebih dari satu langkah yang sanggup dijalankan oleh perusahaan untuk menghasilkan uang menurut Osterwalder dan Pigneur (2010 : 31), yaitu.
- Penjualan aset
- Biaya penggunaan
- Biaya langganan
- Sewa
- Pemberian izin (lisensi)
- Biaya perantara (komisi)
- Periklanan
6. Key Resources
Berdasarkan apa yang disampaikan oleh Osterwalder dan Pigneur (2010 : 34), bahwa:
“Key resources adalah sumber energi utama yang melukiskan beraneka aset paling mutlak yang diperlukan sehingga sebuah type usaha sanggup berfungsi.”
Sumber energi utama tersebut sanggup memicu perusahaan membentuk dan menawarkan value proposition, meraih pasar, melakukan pengawasan relasi dengan beraneka segmen pasar, dan meraih pendapatan. Key resources dikategorikan di dalam lebih dari satu jenis, yaitu sebagai berikut.
- Fasilitas
- Intelektual
- Manusia
- Finansial
- Teknologi
- Channels
7. Key Activities
Berdasarkan apa yang disampaikan oleh Osterwalder dan Pigneur (2010 : 36), bahwa:
“Key activities adalah aktivitas kunci yang sanggup melukiskan beraneka hal mutlak yang harus dijalankan oleh perusahaan sehingga type usaha sanggup bekerja bersama dengan semestinya.”
Setiap model usaha pasti membawa beraneka aktivitas utama. Sehingga dengan demikian perusahaan sanggup menjalankan perusahaannya secara baik. Key activities sanggup dikelompokkan jadi lebih dari satu macam, yaitu sebagai berikut.
Operasi Produksi
Operasi produksi merupakan kegiatan untuk membawa obyek agar dapat melakukan desain, membuat, dan mengantarkan produk di dalam kuantitas khusus serta mutu yang baik. Kegiatan produksi ini merupakan aktivitas yang mendominasi pada jenis usaha pembuatan produk.
Berbagai aktivitas utama yang tersedia di perusahaan yang melakukan sistem produksi yaitu pengadaan bahan yang dibutuhkan, pengolahan di dalam sistem produksi, dan penyaluran produk.
Operasi Jasa
Kegiatan ini membawa obyek untuk memberi tambahan solusi pada masalah yang dimiliki oleh pelanggan secara individu. Kegiatan di dalam merampungkan masalah ini ada banyak macam, misalnya konsultan, rumah sakit, dan perusahaan jasa lainnya.
Platform dan Jaringan
Berbagai aktivitas utama yang bisa dijalankan pada perusahaan menggunakan basis platform dan jaringan yaitu perancangan, pembangunan, dan pengembangan perangkat keras atau lunak, termasuk jaringan internet dan website.
8. Key Partnership
Berdasarkan apa yang disampaikan oleh Osterwalder dan Pigneur (2010 : 38), bahwa:
“Key partnership adalah kemitraan utama yang melukiskan jaringan pemasok dan mitra yang mem buat type usaha sanggup bekerja bersama dengan baik.”
Key partnership adalah mitra utama di dalam bisnis, seperti supplier. Suatu perusahaan bisa menjalin kerja sama dengan obyek untuk lebih dari satu alasan dan kerja sama yang berjalan jadi landasan dari lebih dari satu jenis bisnis.
Terdapat lebih dari satu maksud perusahaan memicu suatu aliansi seandainya untuk memaksimalkan jenis bisnisnya, mengurangi resiko, meraih sumber daya, dan lain sebagainya.
9. Cost Structure
Dan elemen business type canvas yang paling akhir adalah biaya structure. Berdasarkan apa yang disampaikan oleh Osterwalder dan Pigneur (2010 : 40), bahwa:
“Cost structure adalah semua biaya yang keluar untuk mengoperasikan atau menjalankan type bisnis.”
Dengan kata lain biaya structure merupakan beraneka komponen biaya yang dipakai sehingga perusahaan atau organisasi sanggup berjalan cocok bersama dengan type bisnisnya.
Cara Membuat Business Model Canvas
Membuat pemetaan model bisnis adalah sesuatu yang layak dilakukan, tetapi desain model bisnis baru dan inovatif adalah sesuatu yang lain. Perlu diingat bahwa pemetaan model bisnis adalah salah satu tahapan dalam desain model bisnis.
Saat merancang model bisnis, ada tiga hal yang harus dipertimbangkan atau dibuat, yaitu, sebagai berikut.
1. Petakan Model Bisnis
Petakan model bisnis dilakukan dengan mulai mendefinisikan dan emngisi kotak atau elemen segmen klien. Hal ini karena hanya pelanggan yang berpotensi atau menguntungkan akan bisa mendukung perusahaan dan bisnis.
Langkah selanjutnya adalah mengisi tabel atau elemen proposal nilai, yang merupakan pernyataan keunikan atau keuntungan dari produk yang ditawarkan atau dijanjikan oleh perusahaan kepada segmen klien tertentu. Setelah menyelesaikan memuat elemen proposisi nilai, maka lengkapi elemen saluran.
Saluran di sini menjelaskan bagaimana perusahaan berkomunikasi, memberikan dan juga berinteraksi dengan segmen pelanggan. Perlu dicatat bahwa keberhasilan elemen saluran sangat ditentukan oleh efektivitas dan efisiensi sumber daya utama elemen, kegiatan utama dan asosiasi utama yang memiliki peran kegiatan pendukung di saluran.
Kemudian isi elemen hubungan dengan klien. Ini dibutuhkan karena elemen mendefinisikan jumlah kegiatan perusahaan yang mempertahankan hubungannya dengan pelanggan.
Jika segmen klien difokuskan dengan baik, proposisi nilai secara tiba-tiba ditetapkan dan saluran dan hubungan dengan klien disimpan dengan benar, maka Anda dapat mengisi aliran pendapatan dan dapat membawa pendapatan.
Semua kegiatan di balik skenario adalah sumber daya utama, kegiatan utama dan asosiasi utama harus diaktifkan dengan benar dan efisien. Ini karena efisiensinya diperlukan dalam pengelolaan berbagai elemen di belakang panggung untuk menjaga struktur biaya tetap maksimal.
2. Lakukan Analisis
Dalam hal ini, analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman). Analisis dilakukan di setiap elemen. Analisis ini harus dilakukan dengan tujuan mengetahui beragam kesenjangan dalam konsep model bisnis yang dirancang.
Oleh karena itu, proses perbaikan atau perubahan atau peningkatan di masa depan dapat dilakukan oleh perusahaan.
3. Sempurnakan dan Buat Prototipe
Setelah menganalisis, lakukan peningkatan model bisnis bila masih ada kesenjangan atau peluang untuk memaksimalkan model bisnis saat ini atau ketika dirancang. Perusahaan juga bisa membuat prototipe dari model bisnis baru untuk hasil yang lebih baik.
Dalam proses merancang model bisnis ini, itu adalah proses pemikiran kreatif untuk mendapatkan banyak ide dalam pembentukan model bisnis dan mengambil salah satu ide terbaik.
Contoh Business Model Canvas
Di bawah ini adalah beberapa contoh business model canvas sederhana yang bisa menjadi inspirasi bagi Anda. Silahkan simak penjelasannya di bawah ini.
1. Business Model Canvas Makanan
![contoh business model canvas bidang makanan](https://sp-ao.shortpixel.ai/client/to_webp,q_glossy,ret_img,w_600,h_323/https://donabisnis.com/wp-content/uploads/2020/12/contoh-business-model-canvas-bidang-makanan.jpg)
2. Business Model Canvas Gojek
![contoh business model canvas GoJek](https://sp-ao.shortpixel.ai/client/to_webp,q_glossy,ret_img,w_600,h_320/https://donabisnis.com/wp-content/uploads/2020/12/contoh-business-model-canvas-GoJek.jpg)
Contoh Template Business Model Canvas
Berikut di bawah ini ada beberapa link template BMC atau business model canvas format pdf docx docs dan sebagainya.
1. Template 1
![template business model canvas 1](https://sp-ao.shortpixel.ai/client/to_webp,q_glossy,ret_img,w_650,h_348/https://donabisnis.com/wp-content/uploads/2020/12/template-business-model-canvas-1.jpg)
2. Template 2
![template business model canvas 2](https://sp-ao.shortpixel.ai/client/to_webp,q_glossy,ret_img,w_600,h_322/https://donabisnis.com/wp-content/uploads/2020/12/template-business-model-canvas-2.jpg)
3. Template 3
![template business model canvas 3](https://sp-ao.shortpixel.ai/client/to_webp,q_glossy,ret_img,w_600,h_321/https://donabisnis.com/wp-content/uploads/2020/12/template-business-model-canvas-3.jpg)
4. Template 4
![template business model canvas 4](https://sp-ao.shortpixel.ai/client/to_webp,q_glossy,ret_img,w_600,h_317/https://donabisnis.com/wp-content/uploads/2020/12/template-business-model-canvas-4.jpg)
Akhir Kata
Demikian pembahasan singkat mengenai business model canvas. Mulai dari pengertian secara umum, menurut pendapat para ahli, elemen, fungsi, tujuan, manfaat, cara membuat, contoh, hingga link download template business model canvas lengkap.
Originally posted 2023-09-18 03:22:36.