Pengertian dan Contoh Produk
Donabisnis.com – Pengertian produk dan jenis-jenisnya lengkap. Produk, disebut juga dengan product adalah segala sesuatu yang bisa diperjualbelikan secara bebas. Baik di pasar, supermarket, mall, toko, hingga e-commerce.
Dalam kegiatan pemasaran, produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan di pasar. Selain itu, produk juga bisa memenuhi keinginan atau kebutuhan seseorang dan atau kelompok tertentu.
Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian produk adalah, di sini kami akan menjelaskan secara lengkap. Pembahasan yang akan kami jelaskan di sini antara lain jenis, tujuan, manfaat, ciri-ciri, konsep, tingkatan, hingga contoh.
Pengertian Produk
Pengertian produk terdiri dari dua macam, yakni secara umum dan menurut pendapat para ahli. Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian produk adalah, kita bisa simak pembahasan di bawah ini.
Pengertian Produk Secara Umum
Definisi produk secara umum adalah bahwa segala sesuatu yang dapat terjadi dari proses produksi dalam bentuk barang atau jasa yang dapat dinegosiasikan di pasar.
Dikatakan bahwa pendapat lain dikatakan bahwa definisi produk adalah zat yang diproduksi oleh produsen dan ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi kebutuhan atau kebutuhan konsumen. Produk dalam hal ini dapat ditujukan untuk konsumen akhir atau konsumen antara.
Berdasarkan penjelasannya, kita dapat menarik kesimpulan bahwa definisi produksi adalah semua hal yang dapat ditawarkan di pasar sehingga dapat dikonsumsi atau digunakan untuk memenuhi kebutuhan atau kebutuhan konsumen di pasar.
Pengertian Produk Menurut Para Ahli
Berikut adalah beberapa pendapat ahli mengenai pengetian produk. Simak selengkapnya di bawah berikut ini.
1. William J Stanton
Secara sempit pengertian produk adalah sekumpulan atribut fisik yang secara nyata terkait dalam sebuah bentuk yang dapat diidentifikasikan.
Sedangkan secara luas produk adalah sekumpulan atribut yang nyata dan tidak nyata yang di dalamnya mencakup warna, kemasan, harga, prestise pengecer, dan pelayanan dari pabrik dan pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sebuah hal yang bisa memberikan kepuasan atas keinginannya.”
2. Kotler
Pengertian produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga mampu memuaskan keinginan dan kebutuhan termasuk di dalamnya berupa fisik, tempat, orang, jasa, gagasan, serta organisasi.
3. H Djaslim Saladin
Dalam arti sempit, pengertian produk adalah sekumpulan sifat fisik dan kimia yang berwujud dan dihimpun dalam sebuah bentuk serupa dan sudah dikenal.
Dalam arti luas, pengertian produk adalah sekelompok sifat yang berwujud atau tidak berwujud yang di dalamnya memuat tentang harga, warna, kemasan, prestiese pengecer, prestis pabrik, serta pelayanan yang diberikan oleh produsen dan pengecer kepada konsumen dalam rangka pemenuhan kepuasan konsumen atas apa yang diinginkannya.
Dalam arti umum, pengertian produk adalah setiap hal yang mampu memenuhi dan juga memuaskan kebutuhan atau keinginan manusia, baik yang mempunyai wujud (tangible) atau yang tidak berwujud (intangible).
4. Fandy Tjiptono
Pengertian produk ialah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, ditanyakan, dicari, dibeli, digunakan/dikonsumsi oleh pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang relevan.
5. Swastha dan Irawan
Pengertian produk yakni suatu sifatnya kompleks, teraba dan tidak memiliki bentuk fisik, termasuk pengemasan, warna, harga, prestise perusahaan, layanan pengusaha dan pengecer, yang pembeli terima untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka.
6. M Taufiq Amir
Pengetian produk merupakan apa saja yang di tawarkan pada pasar agar dapat dibeli, digunakan atau di konsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka.
7. KKBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Pengertian produk ialah berbagai barang atau jasa yang dibuat dan ditambah gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi hasil akhir dari proses produksi itu.
Jenis Produk
Kotler (2002:451) menjelaskan beberapa jenis atau klasifikasi produk. Menurutnya, produk terdiri sebagai berikut.
1. Berdasarkan Bentuk
Klasifikasi produk berdasarkan fisika atau bentuk dibagi menjadi 2, yaitu, sebagai berikut.
Nyata
Produk nyata ini biasanya disebut barang. Produk ini dapat dirasakan, disentuh, rusak, dan terlihat. Contoh barang seperti pakaian, minyak, beras, ikan, kain, dll.
Tak Berwujud
Produk tidak berwujud ini umumnya disebut layanan atau jasa. Layanan ini dapat dirasakan tetapi tidak dapat dilihat dan juga dipertahankan. Contoh layanan seperti jasa keuangan, layanan kecantikan, layanan desain, laundry, dan masih banyak lagi..
2. Berdasarkan Tujuan Penggunaan
Berdasarkan tujuan penggunaannya produk yang dibagi menjadi dua, yaitu, sebagai berikut.
Produk Konsumsi
Produk konsumsi merupakan produk yang digunakan utuk dipakai sendiri, bukan untuk dijual kembali. Jenis produk konsumsi ada beberapa jenis, yaitu, sebagai berikut.
– Convenience Goods
Convenience goods adalah produk yang biasanya sering dikonsumsi atau dibeli oleh konsumen, langsung, dan untuk mendapatkannya membutuhkan usaha yang sangat kecil. Contoh barang-barang kenyamanan, misalnya, sebagai supermarket, minyak, gula, sabun, dan sebagainya.
– Shopping Goods
Shopping goods adalah produk yang dibeli oleh konsumen ketika dibandingkan dengan produk lain yang mirip namun lebih unggul dari kualitas, harga dan model. Apa yang termasuk dalam pembelian ini, seperti sepatu, sabun, pakaian, laptop, televisi, jam tangan, dan sebagainya.
– Speciality Goods
Speciality goods adalah produk yang memiliki karakteristik khusus, konsumen bersedia membayar dengan harga tinggi untuk mendapatkannya. Misalnya, seperti tas mewah, pakaian pengeditan khusus, mobil sport, berlian, perhiasan, dan semacamnya.
– Unsought Goods
Unsought goods adalah produk yang tidak mengenal konsumen atau, meskipun diketahui, secara umum, belum dipikirkan untuk mendapatkannya. Apa yang termasuk dalam barang kering adalah peti mati, tanah pemakaman, batu nisan, dan sejenisnya.
Produk Industri
Produk industri merupakan produk yang dibeli dengan tujuan digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan produk baru. Produk bisnis dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.
– Bahan Baku dan Suku Cadang
Bahan baku dan suku cadang adalah produk yang digunakan sebagai bahan utama secara fisik untuk menghasilkan produk baru.
Contoh bahan baku adalah gandum dan telur pada kue, kayu di meja dan kursi, baja dalam bingkai pesawat, dan sebagainya. Sementara contoh suku cadang adalah utas dalam pakaian, mentega pada kue-kue, ban pada kendaraan, dan sebagainya.
– Barang Modal
Barang modal adalah produk yang dapat menyederhanakan proses pelaksanaan bisnis atau dalam proses produksi dan memiliki periode yang berguna lebih dari 1 tahun. Contohnya proyektor LCD, mesin produksi, komputer, laptop, alat produksi, dan semacamnya.
– Perlengkapan
Perlengkapan adalah produk yang dapat memfasilitasi proses produksi atau kegiatan komersial yang memiliki periode yang berguna kurang dari 1 tahun. Misalnya alat tulis kantor, bahan bakar bahan bakar, pelumas, dan masih banyak lagi.
– Layanan Bisnis
Layanan komersial adalah produk dalam bentuk layanan yang dapat memfasilitasi proses bisnis, melampaui masalah yang dapat menghambat perusahaan untuk meningkatkan proses bisnis. Di antaranya adalah pemeliharaan mesin, perawatan pabrik, perbaikan mesin, konsultasi hukum, iklan, serta masih banyak lagi.
3. Berdasarkan Daya Tahan
Berdasarkan daya tahan produk dibagi menjadi 2, yaitu, sebagai berikut.
Tidak Tahan Lama
Produk tidak tahan lama umumnya hanya bisa dikonsumsi satu kali atau beberapa kali saja. Artinya produk ini tidak bertahan lebih dari setahun. Contoh barang tidak tahan lama adalah sampo, makanan, minuman, pasta gigi, dan semacamnya.
Tahan Lama
Produk atau barang tahan lama merupakan produk yang biasanya bisa digunakan di banyak kesempatan. Dengan kata lain masa penggunaannya bisa lebih dari setahun. Contoh produk tahan lama adalah komputer, kulkas, mesin cuci, kompos, pakaian, smartphone, dan lainnya.
Tujuan Produk
Produk memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut. Silahkan disimak.
1. Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
Produk bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat meski pada dasarnya kebutuhan setiap orang berebda-beda. Ini yang menyebabkan produsen melakukan kegiatan produksi untuk menghasilkan produk sehingga kebutuhan masyarakat bisa dipenuhi dengan baik.
2. Dapatkan Untung
Dengan produk yang dibeli oleh konsumen atau orang yang membutuhkannya, tentu saja, produsen ini memiliki keuntungan dari keuntungan dari semua kegiatan produksi yang mereka lakukan.
Manfaat Produk
Produk bermanfaat untuk memberikan nilai kepada pelanggan, inilah yang dirasakan konsumen ketika membeli produk atau menggunakan jasa tertentu. Sementara sebuah produk atau jasa umumnya dipertimbangkan untuk memberikan satu atau lebih manfaat fungsional untuk konsumen, produk atau layanan yang sama juga bisa memiliki banyak nonfungsional untuk konsumen.
Misalnya, dari produk sepatu lari, konsumen mendapatkan manfaat fungsional dalam bentuk kolega yang baik untuk pengguna. Tetapi, di sisi lain, ada manfaat nonfungsional dari sepatu ini, misalnya, memberikan manfaat dari ekspresi diri karena memberikan gaya untuk memungkinkan ekspresi diri konsumen.
Produsen produk dan jasa harus mencoba memahami secara strategis dan mengelola jangkauan dan manfaat yang disediakan. Secara khusus, untuk beberapa penawaran, manfaat fungsional mungkin kurang penting bagi konsumen tertentu daripada manfaat nonfungsional lainnya, termasuk manfaat emosional atau ekspresif.
Atribut Produk
Atribut produk merupakan beberapa elemen yang diubah menjadi perbedaan atau perkembangan yang berbeda di dalam produk. Ini akan memberikan nilai tambah, manfaat, dan juga akan dipertimbangkan dalam menetukan pertimbangan pada saat pembelian.
Dalam hal ini, atribut produk memiliki peran penting dalam persepsi konsumen terhadap produk. Selain itu, atribut produk juga bisa menjadi daya tarik bagi konsumen. Karena atribut produk fisik mampu memberikan berbagai manfaat yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pelanggan.
Berikut ini adalah beberapa elemen atribut produk, yaitu, sebagai berikut.
1. Karakteristik Produk
Karakteristik produk merupakan fasilitas kompetitif yang fungsinya membedakan produk satu dengan yang lain. Seperti yang disampaikan oleh Kotler dan Armstrong (2004).
“Fungsinya adalah alat kompetitif untuk membedakan produk dari perusahaan produk pesaing.”
“Makna: Karakteristik adalah alat yang kompetitif untuk membedakan produk perusahaan dengan produk kompetitif.”
Karakteristik yang melekat pada produk-produk ini identik dengan alam dan sesuatu yang unik, khas dan hal-hal khusus yang tidak dimiliki produk lain. Secara umum, fitur terlampir adalah hasil pengembangan dan peningkatan berkelanjutan atau berkelanjutan.
2. Kualitas Produk
Kualitas produk berdasarkan apa yang disampaikan oleh Kotler dan Armstrong (2004) sebagai berikut.
“Kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsinya.”
“Makna: Kapasitas suatu produk untuk memberikan kinerja sesuai dengan fungsinya”.
Kualitas produk yang sangat baik, tentu saja akan membangun kepercayaan konsumen untuk mendukung kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, kualitas produk memiliki dampak langsung pada kinerja suatu produk.
3. Desain Produk
Desain produk memiliki konsep yang lebih luas daripada hanya sekedar gaya-gayaan saja. Selain mempertimbangkan penampilan produk, desain juga meningkatkan kinerja, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan keunggulan persaingan bisnis.
4. Merek
Merek berupa nama, istilah, tanda, warna, simbol, atau kombinasi dari segala sesuatu yang bisa menunjukkan identitas brand. Konsumen akan melihat merek sebagai bagian penting dari produk dan penentuan merek ini akan menambah nilai produk.
Pada dasarnya, sebuah merek adalah janji penjual atau produsen produk kepada pembeli untuk terus-menerus memberikan fitur dan manfaat suatu produk.
Ada beberapa tujuan untuk merek, yaitu, sebagai berikut.
- Sebagai identitas produk atau penjual atau produsen,
- Sebagai alat promosi,
- Sebagai alat ia menggunakan laba dengan mempromosikan gambar,
- Dan untuk mengontrol pasar.
5. Kemasan
Pengemasan adalah berbagai kegiatan atau proses yang terkait dengan desain dan pembuatan wadah untuk suatu produk. Ada beberapa keuntungan dan manfaat penggunaan kemasan, yaitu sebagai berikut.
- Sebagai produk pelindung,
- Berikan berbagai kemudahan dalam penggunaannya,
- Memiliki manfaat dalam penggunaan kembali,
- Sebagai identitas produk,
- Distribusi,
- Informasi dari media,
- Sebagai cermin inovasi produk.
6. Label
Label adalah bagian dari produk yang mampu menjelaskan berbagai informasi tentang produk. Label dapat menjadi bagian dari paket. Atau juga bisa menjadi pengidentifikasi dalam produk. Secara umum ada beberapa label, yaitu sebagai berikut.
Brand Label
Brand label atau abel merek adalah label yang diberikan pada suatu produk atau yang tercantum dalam suatu paket.
Label Deskriptif
Label deskriptif adalah label yang menyediakan berbagai informasi objektif tentang penggunaan, pembuatan, cara bekerja dan juga beberapa karakteristik lain yang terkait dengan produk.
Label Kelas
Label kelas adalah label yang mampu mengidentifikasi evaluasi kualitas produk menggunakan huruf, angka atau kata.
Ciri-ciri Produk
Berikut adalah beberapa ciri-ciri produk yang disukai oleh konsumen. Simak selengkapnya di bawah ini.
1. Tahan Lama
Konsumen tentu saja suka produk yang awet dan tidak mudah rusak, namun biasanya orang Indonesia menginginkan produk yang murah. Dengan daya tahan yang baik dan ahrga tak terlalu tinggi, pasti akan diminati di kalangan masyarakat umum.
2. Perawatan Mudah
Produk juga disukai konsumen jika perawatannya mudah. Seperti pakaian dalam, serta pakaian ini harus nyaman ketika digunakan, pakaian ini juga harus dengan mudah dibersihkan sepatu, banyak orang yang menyukai sepatu sederhana karena juga mudah digunakan sepatu ini biasanya mudah dibersihkan.
3. Murah
Produk harus sebisa mungkin ditawarkan dengan harga murah, namun jangan mengabaikan kualitas produk dan keuntungan bisnis. Adapun produk yang murah dan banyak diminati masyarakat seperti ponsel, barang elektronik, dan jasa.
Konsep Produk
Konsep produk adalah salah satu filosofi pemasaran yang menekankan bahwa konsumen ingin produk yang menawarkan kualitas, kinerja, dan karakteristik terbaik. Oleh karena itu, Perusahaan harus mendedikasikan energinya untuk meningkatkan produk yang berkelanjutan.
Istilah ini juga mengacu pada versi terperinci dari ide-ide baru produk yang memenuhi kebutuhan fungsional, sosial dan psikologis konsumen. Sebagai elemen pencampuran kreatif yang digunakan oleh pengiklan untuk mengembangkan strategi periklanan, ini adalah paket nilai produk yang diberikan kepada konsumen.
Tingkatan Produk
Produk memiliki beberapa tingkatan. Selengkapnya bisa dilihat di bawah ini.
1. Core Benefit
Core benefit adalah manfaat dasar produk yang ditawarkan kepada konsumen. Contohnya seperti bisis laundry yang membantu mencuci dan mengeringkan pakaian konsumen. Kediatan ini juga mencakup pekerjaan menyetrika.
2. Basic Product
Basic product atau produk dasar adalah bentuk dasar yang dimiliki oleh produk dan dapat dirasakan panca indra. Seperti bisnis laundry, yang mencakup produk-produk dasar yang disediakan untuk mendukung manfaat dasar, adalah deterjen, menyetrika, mesin cuci, aroma, pelembut pakaian dan tempat untuk mengeringkan pakaian.
3. Expected Product
Produk yang diharapkan (expected product) adalah serangkaian berbagai atribut produk dan beberapa keadaan yang diharapkan oleh pembeli saat membeli suatu produk. Termasuk dalam produk yang diharapkan adalah sebagai berikut.
- Pembeli atau konsumen mengharapkan situasi di toko yang nyaman dan bersih.
- Layanan jujur dan ramah yang disediakan.
- Memenuhi hasil dengan anggaran minimum.
- Saat mengisi cucian dengan cepat dan efisien.
- Jumlah pakaiannya sama dengan ketika meninggalkan awal untuk pakaian dan tidak ditukar.
4. Augmented Product
Peningkatan produk (augmented product) adalah sesuatu yang dapat membedakan antara produk yang ditawarkan oleh perusahaan dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing. Termasuk dalam produk yang meningkat, yaitu, sebagai.
- Ada beberapa opsi menu laundry, seperti tiga jam selesai, hitungan hari, minggu, dan sebagainya.
- Feri pakaian.
- Fasilitas AC di toko sehingga pelanggan dapat menunggu cucian nyaman.
- Dll.
5. Potential Product
Produk potensial (potential product) adalah semua inovas yang dapat dimiliki oleh suatu produk di masa depan. Yang termasuk dalam produk potensial dalam usaha laundry adalah sebagai berikut..
- Di masa depan akan ada kartu anggota yang memberi Anda diskon setiap 10 laundry gratis.
- Ada jaminan laundry jika ada kerusakan atau kerugian atau pakaian dalam, binatu akan menggantikannya.
Siklus Hidup Produk
Siklus hidup product (product life cycle) adalah suatu rencana yang mutlak di dalam kegiatan marketing yang mampu memberi tambahan gambaran mengenai dinamika kompetitif suatu produk, yakni tahap–tahap yang tidak sama di dalam histori penjualannya.
Setiap tahapan yang berjalan selanjutnya punya tantangan yang berbeda-beda dan mampu memberi tambahan kontribusi keuntungan yang berbeda-beda pula. Dengan demikian, dibutuhkan suatu langkah pemasaran yang tepat dan handal. Product life cycle ini terdiri berasal dari 4 tahapan, yakni sebagai berikut.
1. Perkenalan
Perkenalan adalah tahap awal untuk memberi tahu keberadaan produk kepada calon konsumen. Ciri–ciri yang berjalan pada tahap perkenalan adalah sebagai berikut.
- Penjualan yang berjalan masih rendah.
- Volume pasar berkembang dengan lambat, hal ini dikarenakan tingginya market resistance.
- Persaingan yang berjalan masih relatif kecil.
- Tingkat kegagalan yang barangkali dapat berjalan terlalu tinggi.
- Masih banyak ditunaikan modifikasi, pengujian, dan pengembangan pada produk.
- Biaya untuk memproduksi dan pemasaran terlalu tinggi, sering kadang melebihi penghasilan yang diterima.
Terdapat beberapa langkah pemasaran yang mampu digunakan didalam tahap perkenalan ini, yakni sebagai berikut.
- Strategi peluncuran cepat, adalah langkah didalam meluncurkan products baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi yang tinggi pula.
- Strategi peluncuran lambat, adalah langkah didalam meluncurkan product baru dengan harga tinggi dan dengan sedikit promosi.
- Strategi penetrasi cepat, adalah langkah didalam meluncurkan product baru dengan harga yang rendah dan dengan biaya promosi yang tinggi.
- Strategi penetrasi lambat, adalah langkah didalam meluncurkan product baru dengan harga yang rendah dan dengan biaya promosi yang rendah pula.
2. Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan periode usaha mengalami peningkatan keuntungan dan kepercayaan di kalangan pelanggan. Dalam tahap ini para pesaing akan berusaha memasarkan produk yang sama dengan kualitas yang lebih baik.
Pada tahapan pertumbuhan ini langkah pemasaran yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut.
- Meningkatkan kualitas prodk yang dijual.
- Mencari saluran distribusi baru,
- Dengan melaksanakan promosi iklan yang bertujuan untuk memastikan para pembeli mengenai kualitas produk yang dijual.
3. Kedewasaan
Kedewasaan menjadi periode penurunan dalam sistem bisnis di pasaran. Hal ini karena produk sudah diterima oleh beberapa pasar potensial. Keuntungan di tahap ini tidak mengalami peningkatan atau bisa dikatakan stabil, kadang bahkan mengalami penurunan.
Pada tahap ini perusahaan dapat melakukan bermacam usaha untuk menyaingi kompetitor di pasar. Strategi pemasaran yang cocok diterapkan pada tahap kedewasaan ini misalnya seperti memberi tambahan penawaran diskon khusus dan pembedaan pada rencana produk yang sudah ada.
Tahap kedewasaan ini terbagi menjadi 3 fase, yakni sebagai berikut.
Growth Maturity
Growth maturity adalah tahapan kedewasaan yang pertumbuhan penjualannya mengalami penurunan disebabkan karenakan dewasanya distribusi.
Stable Maturity
Stable maturity adalah tahapan kedewasaan yang penjualannya berjalan stabil atau mendatar yang disebabkan oleh jenuhnya pasar. Pada tahapan kedewasaan ini beberapa pembeli potensial sudah memanfaatkan produk baru yang ditawarkan oleh perusahaan.
Decaying maturity
Decaying maturity adalah tahapan kedewasaan yang penjualannya mengalami penurunan dan para pembeli jadi berubah ke produk lain atau produk subtitusi.
4. Penurunan
Dalam tahap penurunan tingkat penjualan dan keuntungan mengalami penurunan yang signifikan. Ini disebabkan karena keinginan dari pembeli yang mengalami penurunan dan jumlah pesaing yang semakin banyak di pasaran.
selain itu pertumbuhan teknologi juga bisa mengubah selera konsumen. Dalam tahap penurunan ini bisa berjalan dengan cepat atau lamat. Penjualan bahkan bisa sampai ke titik nol atau berada pada tingkat terendah.
Pada tahapan penurunan ini ada beberapa langkah yang mampu dilakukan, yakni sebagai berikut.
- Meningkatkan investasi perusahaan agar mampu mendominasi pasar.
- Mencari pasar baru.
- Mempertahankan tingkat investasi pada selagi ini sampai seluruh ketidakpastian yang berjalan sudah menjadi pasti.
- Mengurangi investasi perusahaan dengan selektif.
Contoh Produk
Beberapa contoh produk yang diproduksi oleh beberapa perusahaan meliputi:
- Contoh makanan, yaitu, mie instan, sosis, pizza, kue-kue, sandwich, dan lainnya. Tentang rempah-rempah dan bahan untuk memasak, misalnya, seperti minyak dapur, tepung, kaldu ayam, mentega, margarin, dan lainnya.
- Contoh minuman, air mineral / air botolan, minuman kalengan / botol, wadah susu dan lainnya.
- Contoh elektronik, Ponsel / Telepon Seluler, Game Kosole, Televisi, Komputer, Laptop, dan Lainnya.
Akhir Kata
Demikian pembahasan singkat mengenai produk. Mulai dari pengetian produk, jenis, contoh, tujuan, manfaat, ciri-ciri, konsep, siklus hidup, atribut, tujuan, penggunaan, macam-macam jenis pengertian produk adalah, dan sebagainya lengkap.
Originally posted 2023-09-18 04:22:37.